“Karena itu dipakai untuk pembuatan pabrik atau mesin baru untuk vaksin. Karena kan kita punya pekerjaan dari WHO, itu jadi bukan untuk urusan pinjol atau urusan Indofarma, gak ada,” katanya.
Persoalan Indofarma sempat dibahas secara mendalam oleh Komisi VI DPR RI pekan lalu.
Saat itu, anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan masalah di dalam Indofarma yang mengakibatkan total kerugian sebesar Rp459,6 miliar.
Kerugian tersebut diakibatkan karena adanya transaksi jual beli fiktif. Rieke juga mempertanyakan adanya permasalahan pinjol. Direktur Utama Indofarma, Yeliandriani, yang hadir dalam rapat tersebut mengaku pihaknya selama ini melakukan pinjol atas nama karyawan.
“Beberapa pertanyaan tentang Pinjol, perusahaan meminjam ke pinjol dengan meminjam nama karyawan," kata Yeliandriani.