Dia menambahkan, saat ini kinerja sektor perhotelan menunjukan tekanan berat di kuartal pertama 2025 ini.
Berdasarkan data PHRI DKI Jakarta, kata dia, ada 96,7 persen hotel anggota PHRI melaporkan penurunan tingkat hunian.
"Hampir 100 persen hotel di Jakarta mengalami penurunan okupansi. Ini bukan fenomena biasa, ini krisis," katanya.
Dia menambahkan, situasi ini bukan penurunan biasa tapi sebuah krisis yang membuat banyak pengusaha hotel dan restoran mempertimbangkan untuk melakukan efisiensi.
"Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi kebijakan yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan, mereka akan terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan," kata Sutrisno.
(Nur Ichsan Yuniarto)