IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun pada kuartal I-2021. Realisasi tersebut merosot sekitar 43,7 persen secara tahunan dari Rp 4,25 triliun.
Capaian laba BNI pada kuartal I-2021 dibarengi dengan kecukupan pencadangan atau coverage ratio pada level 200,5 persen, lebih tinggi dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar 182,4 persen.
Sementara perolehan laba bersih sebelum pencadangan atau PreProvisioning Operating Profit (PPOP) BNI sebesar Rp 7,84 triliun.
Manajemen BBNI mengatakan, capaian PPOP itu meningkat 5,9 persen dibandingkan kuartal I-2020, yaitu sebesar Rp 7,4 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perseroan untuk menghasilkan laba sebelum pencadangan terus meningkat dan bahkan telah diatas kondisi sebelum pandemi meluas di Indonesia di Kuartal 1 tahun 2020 Bank dengan kode emiten BBNI itu juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,1 persen secara tahunan pada periode Januari hingga Maret 2021, menjadi Rp 639.
Pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh peningkatan giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 13,1 persen dan 12,9 persen. Di tengah tren penurunan suku bunga, BBNI berupaya untuk memastikan pertumbuhan DPK yang sehat dalam rangka menjaga marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM).
Pada kuartal pertama 2021, Perseroan membukukan NIM sebesar 4,9 persen. Selain itu, BNI juga membukukan pertumbuhan kredit sebesar 2,2 persen dibanding periode kuartal I-2020. Jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri dimana hingga kuartal 1 tahun 2021, total kredit yang disalurkan mencapai Rp 559,33 triliun. (TIA)