IDXChannel - Ekonom menilai keputusan pengusaha layanan transportasi berbasis aplikasi untuk memberikan Bonus Hari Raya (BHR) dalam bentuk uang tunai kepada mitra pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir online sebagai solusi yang adil dan seimbang.
Langkah ini sekaligus menindaklanjuti imbauan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan di Istana Negara pada Senin, 10 Maret lalu, bersama dua penyedia aplikasi, Gojek dan Grab.
“Ini langkah yang bagus dan tepat. Yang disampaikan Presiden adalah jalan tengah yang fair untuk berbagai kepentingan yang sedang berseberangan,” kata Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
“Presiden menyampaikan guidance yang jelas tetapi tidak mendikte hingga detail, sehingga masih ada ruang bagi Kementerian Tenaga Kerja untuk memfasilitasi aplikator dan driver ojol mencari solusi terbaik. Paling tidak ini sudah 90 persen jalan menuju solusi final,” ujarnya.
Wijayanto mengatakan keputusan Presiden yang mengumumkan BHR bersama para pimpinan perusahaan aplikasi mengindikasikan bahwa Presiden ingin menyampaikan pesan Pemerintah peduli kepada bisnis dan rakyat.
“Apalagi industri ojol, taksol dan kurol ini melibatkan lebih dari 2 juta tenaga kerja. Beliau juga ingin berpesan tentang pentingnya para pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi yang adil dan realistis,” tuturnya.
Terkait dengan tidak ada dasar hukum untuk penyaluran BHR ini, Wijayanto meyakini aplikator mempunyai niat baik untuk mengeluarkan kebijakan yang adil terkait BHR ini.
“Yang paling penting adalah, para pihak harus terus berkomunikasi, untuk menemukan format bisnis model industri yang terbaik. Saat ini sektor ojol, taksol dan kurol masih terus bertumbuh dan mencari bentuk, ini saat yang tepat untuk melakukan inovasi kebijakan.”
Dia menegaskan, jika aplikator dipaksa untuk memberi THR layaknya perusahaan konvensional, maka fleksibilitas yang merupakan nilai lebih dari industri ini justru akan hilang. Kewajiban ini akan menjadi preseden buruk bagi industri, yang akan menghambat pertumbuhannya di masa mendatang.
“Peran industri ini sebagai pencipta lapangan kerja dan konektor berbagai bisnis lain akan terkendala, dampaknya bisa luar biasa. Apalagi ini terjadi disaat ancaman tsunami PHK, penurunan daya beli dan perlambatan pertumbuhan ekonomi ada di depan mata,” katanya.
Sebelumnya, di Istana Negara, Presiden Prabowo menegaskan pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pengemudi online yang telah mendukung layanan transportasi dan logistik di Indonesia. “Untuk itu pemerintah mengimbau untuk memberi bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online dalam bentuk uang tunai dengan keaktifan kerja.”
Dalam kesempatan lain, salah satu penyedia layanan, Gojek, meluncurkan program Tali Asih Hari Raya yang serupa dengan BHR bagi mitra pengemudi (driver).
“Dari tahun ke tahun, di bulan suci ini, Gojek konsisten menghadirkan program Ramadan penuh manfaat bagi para mitra driver. Kami memahami bahwa Ramadan adalah momen yang spesial, namun juga dapat menjadi tantangan bagi para mitra kami,” kata Presiden Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo.
"Kali ini, dirancang lebih istimewa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Gojek menghadirkan program Tali Asih Hari Raya untuk memberikan manfaat nyata agar mitra driver dapat menjalani Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan lebih bermakna," tambahnya.
Melalui program Tali Asih Hari Raya, Gojek akan menyalurkan Bonus Hari Raya dalam bentuk uang tunai kepada Mitra Driver yang memenuhi kriteria tertentu. Bonus uang tunai ini akan diterima Mitra Driver sebelum Hari Raya Idul Fitri. (Aldo Fernando)