IDXChannel – Surat Berharga Negara (SBN) Ritel merupakan produk investasi yang dapat dibeli oleh warga negara Indonesia (WNI) yang juga berperan sebagai instrument pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Sebetulnya kalau kita mau sekedar memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN kita lebih mudah lelang, kita lelang yang beli investor besar, dua jam tiga jam selesai dapet puluhan triliun gampang sekali," ujar Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Deni Ridwan, dalam diskusi yang dikutip dari channel Youtube Kemenkeu, Kamis (30/3/2023).
"Tapi kami ingin menjadikan instrument SBN Ritel ini sebagai kesempatan untuk masyarakat berinvestasi pada intrumen yang aman, dijamin oleh negara, dan menguntungkan karena imbal hasilnya lebih tinggi dari misalkan deposit," imbuhnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi pengingat pentingnya dana darurat dan investasi bagi hidup. Pada tahun ini, dengan kesadaran keuangan masyarakat yang kian meningkat, Kementerian Keuangan meningkatkan alokasi penerbitan SBN Ritel dari yang sebelumnya Rp100 triliun menjadi Rp130 triliun.
Deni menjelaskan, saat ini pihaknya menawarkan SBR (Saving Bond Ritel) T2 dan T4. T2 untuk tenor 2 tahun, dengan suku bunganya 6,15%.
Lalu, T4 untuk tenor 4 tahun, dengan suku bunga 6,35. Menariknya, dalam SBR ini terdapat fitur floating with floor, yakni adanya bunga yang mengambang.
“Jadi mengambangnya ini kalau tingkat suku bunga Bank Indonesia turun, dia enggak akan ikut turun. Tapi, kalau tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, dia ikut naik," jelas Deni.
Deni juga mengungkap bahwa SBN Ritel ini ramah bagi kantong anak muda, dengan minimal transaksi sebesar Rp1 juta, SBN Ritel dapat digunakan sebagai media belajar investasi.
"Jadi sebelumnya pemerintah menawarkan SBN Ritel tuh minimal Rp5 juta, nah tapi kita melihat kalo Rp5 juta banyak mahasiswa mungkin susah untuk investasi maka kita turunkakn menjadi Rp1 juta dan kelipatannya," ucap Deni.
"Mahasiswa sekarang sudah banyak yang sudah punya penghasilan, jangan dibelanjakan untuk hari ini juga tapi disisihkan untuk belanja pada saat kita nanti memasuki hari tua," pesan dia. (NIA)
Penulis: Anabela C Zahwa