"Sejak tahun 2008 hingga 2023, dengan total investasi sekitar Rp57 triliun (sekitar USD4 miliar), Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp442 triliun (setara USD29,5 miliar) terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak," katanya.
Lebih dari itu, lanjutnya, berdasarkan proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B), karena perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp421 triliun (sekitar USD28,1 miliar) dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai angka yang fantastis sebesar Rp864 triliun (sekitar USD57,6 miliar).
"EMCL menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktorat Jenderal Migas, KUPP Brondong, pemerintah dan masyarakat lokal, serta mitra kami, Pertamina dan BKS PI Blok Cepu, atas dukungan dan kerja sama yang berkelanjutan," ujarnya.
Terakhir dia menekankan, melalui kolaborasi dan kerja sama yang baik dari semua pihak, Indonesia dapat mencapai target produksi target produksi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
(Dhera Arizona)