IDXChannel—Bagaimana cara menghitung modal dan harga jual? Ketika mulai berbisnis, seseorang mesti mengetahui dan mengerti perhitungan modal dan harga jual untuk menetapkan berapa persen keuntungan yang bisa diperoleh.
Ada beberapa metode yang digunakan pelaku usaha untuk menetapkan harga jual. Penetapan harga jual mesti dilakukan dengan tepat dan benar, sebab harga menentukan bagaimana pasar atau konsumen menerima produk yang diperdagangkan.
Mengutip Hubspot, ada tiga hal yang mesti diperhatikan dalam penentuan harga, yaitu: harga yang bersedia dibayar pembeli, harga yang bersedia diterima penjual, dan harga bersaing di pasaran.
Melihat ketiga faktor di atas, maka penting bagi seorang pedagang untuk menentukan di mana letak harga jual yang tepat agar konsumen tetap mau membeli, namun sekaligus tidak merugikan pedagang atas tenaga, waktu, dan modal yang sudah dikeluarkan.
Metode penetapan harga yang digunakan pebisnis skala korporasi, skala menengah, dan skala kecil tentu berbeda satu sama lain. Sebab masing-masing memiliki modal dan beban usaha yang berbeda.
Usaha skala korporasi memiliki banyak beban yang harus dihitung, mulai dari beban operasional hingga pajak. Bahkan untuk usaha skala kecil, ada beberapa komponen biaya yang harus diperhitungkan.
Mulai dari bahan baku, kemasan, biaya tenaga kerja, dan biaya-biaya lain yang mempengaruhi proses produksi dan pemasaran. Maka dari itu, jika Anda berniat untuk memulai usaha, penting untuk mengetahui cara menghitung modal dan harga jual.
Cara Menghitung Modal
Menghitung Modal Berdasarkan Investasi, Modal Kerja, dan Modal Operasional
Secara umum, ada beberapa jenis modal dalam bisnis. Mengutip OCBC NISP, berikut jenis-jenisnya:
- Modal investasi, dana yang dibelanjakan untuk alat usaha yang menunjang kegiatan bisnis
- Modal kerja, semua biaya yang dibutuhkan unit usaha untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan alat pengembangan usaha
- Modal operasional, semua biaya yang digunakan untuk mendukung kelancaran operasional usaha
Cara menghitung modal berdasarkan prinsip ini adalah:
"Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional"
Menghitung Modal Berdasarkan Capital Expenses dan Operational Expenses
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, bisnis memiliki dua jenis pengeluaran, yakni capital expenses dan operational expenses. Capital expenses berarti modal yang digunakan untuk keberlangsungan usaha (peralatan produksi, bahan baku).
Sementara operational expenses adalah modal awal yang digunakan untuk keperluan operasional usaha, seperti sewa tempat, gaji karyawan, biaya listrik, gas, air, internet, dan kebutuhan lainnya.
Cara mengitung modal berdasarkan prinsip ini adalah:
"Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses"
Cara Menghitung Harga Jual
Sebelum menentukan harga jual, pengusaha harus menentukan biaya produksi terlebih dahulu. Mengutip Skill Academy, ada dua jenis biaya yang perlu diketahui, yakni fixed cost dan variable cost.
Fixed cost merupakan biaya tetap yang tidak terpengaruh oleh jumlah barang yang diproduksi, sebab biaya ini mencakup hal-hal yang bersifat tetap seperti sewa tempat atau lahan, pajak bangunan usaha, dan asuransi.
Sementara variable cost adalah biaya yang bisa berubah menyesuaikan berapa jumlah barang yang diproduksi dan dijual. Biaya ini mencakup biaya untuk pembelian bahan baku, tenaga kerja, dan biaya operasional lain.
Jika semua biaya sudah didata dihitung totalnya masing-masing, selanjutnya Anda bisa menghitung total biaya produksi dengan rumus yang sederhana, yakni:
"Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost"
Misalnya, Anda mengeluarkan biaya untuk belanja bahan baku senilai Rp1 juta, lalu membayar dua karyawan masing-masing Rp500.000, lalu membeli kemasan Rp200.000, dan peralatan serta operasional lain terhitung Rp1 juta.
Maka total biaya produksinya adalah Rp2,7 juta.
Lalu setelahnya, barulah Anda bisa menentukan harga jual. Ada beberapa metode perhitungan yang dapat digunakan. Beberapa di antaranya adalah mark up pricing, keystone pricing, dan margin pricing.
Mark up pricing adalah perhitungan harga jual dengan langsung menentukan dan menambahkan berapa persentase keuntungan dalam perhitungan penentuan harga. Rumusnya sebagai berikut:
"Harga Jual = Modal/Biaya Produksi + (Modal/Biaya Produksi x Persentase Margin Laba)"
Misalnya jika Anda ingin mendapatkan keuntungan 20%, Anda bisa langsung memasukkan persentase margin laba dalam rumus di atas.
Keystone pricing adalah perhitungan harga jual yang umumnya digunakan pengecer saat menjual barang dari pemasok. Harga ditetapkan dua kali lipat dari biaya grosir atau biaya modalnya. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
"Harga Jual = Biaya Modal x 2"
Margin pricing adalah perhitungan harga jual dengan cara menentukan harga jual di awal untuk menentukan berapa margin laba yang bisa diambil. Dengan metode ini, Anda bisa mengetahui apakah harga jual terlalu mahal atau tidak. Rumusnya sebagai berikut:
Margin Laba = (Harga Jual - Biaya Produksi) : Harga Jual
Jika diperoleh hasil margin terlalu besar sehingga sulit bersaing dengan kompetitor, atau margin telalu rendah sehingga Anda akan lama mencapai titik breakeven (balik modal), Anda bisa menghitung dan mencari harga jual lain yang lebih sesuai.
Itulah ulasan tentang cara menghitung modal dan harga jual yang patut diketahui sebelum memulai bisnis. (NKK)