"Opsi kita saat libur Nataru nanti, restoran, wisata, dan kegiatan lainnya boleh buka tapi dibatasi maksimal kapasitas 50% dibarengi prokes ketat," sebutnya.
Menurutnya, pembatasan selama libur Nataru memang mesti tetap ada agar dapat menekan mobilitas ataupun kerumunan. Kondisi itu sebagai antisipasi saja agar setelah libur Nataru kasus tetap landai dan tidak ada lonjakan.
"Kerumunan di ruang publik tetap tidak boleh, makanya ada petugas dan pengelola wisata yang tetap akan mobile melakukan monitoring," pungkasnya.
(NDA)