Meski mengalami pertumbuhan yang signifikan Abdul mengaku pasar domestik untuk industri furnitur tergolong masih kecil.
Menurutnya jika dilihat dari data, impor industri furnitur justru yang meningkat, di kisaran Rp8 sampai Rp9 triliun dalam kurun waktu satu tahun.
Untuk itu Abdul juga menghimbau kepada anggota himpunanya agar tidak turut memajukan pasar domestik juga.
"Saya himbau juga kepada rekan-rekan, yang selama ini dibenak mereka yang hanya berfikir untuk ekspor, untuk kemudian coba deh berfikir juga domestik, supaya tidak ambil oleh brand-brand kelas dunia," tuturnya.
Adbul mengatakan sebenarnya peluang industri furnitur di pasar domestik juga besar. Akan tetapi memang banyak para pelaku industri furnitur yang lebih tertarik dengan dollar. (TIA)