Krisis properti yang berkepanjangan dan lesunya lapangan kerja dan pertumbuhan upah menekan optimisme konsumen. Perselisihan dengan Barat juga membuat para investor khawatir.
Amerika Serikat (AS) berulang kali menyoroti surplus negara perdagangan China. Washington menganggap hal tersebut sebagai bukti ketimpangan perdagangan antara kedua belah pihak.
Washington baru-baru ini menaikkan tarif pada sejumlah impor China, termasuk menaikkan tarif empat kali lipat terhadap kendaraan listrik (EV).
Para ekonom dan investor sedang menunggu Sidang Pleno Ketiga yang akan diadakan pada 15-18 Juli. Pertemuan yang dihadiri ratusan pejabat tinggi Partai Komunis China tersebut diharapkan menghasilkan terobosan ekonomi. (WHY)