IDXChannel – China diprediksi bakal mengumumkan paket stimulus senilai ribuan triliun rupiah pada akhir pekan ini demi mendongkrak lagi perekonomiannya yang lesu. Namun, para investor justru merasa harap-harap cemas. Apa pasal?
Kantor Informasi Dewan Negara (Parlemen) China mengungkapkan, Menteri Keuangan Lan Fo’an dijadwalkan mengadakan konferensi pers pada pukul 10.00 pagi Sabtu (12/10/2024) waktu setempat. Dia akan membahas soal kebijakan stimulus fiskal yang akan diambil pemerintah.
Sejumlah analis pun yakin, Beijing siap memberikan paket stimulus dalam jumlah besar, meski negeri tirai bambu itu berisiko kehilangan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini.
Para investor sebelumnya sudah memperkirakan Pemerintah China bakal mengumumkan paket ekonomi baru. Hal tersebut terkuak selama konferensi pers Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) pada Selasa (8/10/2024) lalu.
Selama acara tersebut, Ketua NDRC Zheng Shanjie menjanjikan serangkaian langkah yang telah disiapkan untuk memperkuat lagi ekonomi China. Sayangnya, Zheng sama sekali tidak menyinggung soal rencana stimulus besar ketika itu.
Tindakan tersebut tak pelak membuat kecewa para investor dan menyebabkan reli panjang di pasar China daratan menjadi hari-hari yang penuh gejolak. Akhir pekan ini, Beijing sepertinya berusaha mengobati hati para pemodal yang sudah kadung luka itu. Pemerintah China kemungkinan akan membuat semuanya menjadi jelas pada konferensi pers besok.
Bulan lalu, China sudah meluncurkan serangkaian kebijakan stimulus. Beberapa di antaranya berupa pemotongan suku bunga, persyaratan cadangan kas yang lebih rendah di bank, pelonggaran aturan pembelian properti, dan dukungan likuiditas untuk pasar saham.
Pada waktu itu, banyak investor dan analis memandang langkah tersebut sebagai sinyal bahwa Beijing pada akhirnya siap mengambil tindakan drastis untuk memulihkan ekonominya yang sedang terpuruk, termasuk mengucurkan paket stimulus superbesar alias jumbo. Berbagai indeks harga saham terkemuka China pun sempat menguat kala itu, melonjak lebih dari 25 persen karena investor menyambut baik serangkaian langkah stimulus itu.
Sebagian besar ekonom memperkirakan adanya semacam stimulus tambahan akhir pekan ini. Akan tetapi, ada beragam asumsi yang muncul mengenai besarannya dan prioritas paket tersebut. Bloomberg memperkirakan angkanya setara dengan USD282,8 miliar (asumsi kurs Rp4.412 triliun). Sementara sebagian lainnya memperkirakan jumlahnya mencapai 10 triliun yuan atau USD1,4 triliun.