sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

COO Theranos Dipenjara, Kisah Penipuan Terbesar Startup Kesehatan Abad Ini

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
08/12/2022 13:40 WIB
Theranos adalah bukti bahwa industri health teach berada dalam lingkungan bisnis yang rentan.
COO Theranos Dipenjara, Kisah Penipuan Terbesar Startup Kesehatan Abad Ini. (Foto: Vanity Fair)
COO Theranos Dipenjara, Kisah Penipuan Terbesar Startup Kesehatan Abad Ini. (Foto: Vanity Fair)

Industri Kesehatan Naik Daun

Selama beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi Covid 19, teknologi kesehatan menjadi primadona di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

Saat ini, kesehatan digital sudah menjadi landasan sistem kesehatan yang dikembangkan di seluruh dunia.

Definisi istilah ini merujuk pada aplikasi kesehatan yang juga memiliki nama lain mHealth, telehealth, informatika kesehatan, atau eHealth.

Layanan kesehatan digital dan konektivitas internet menjadi pendorong pertumbuhan pasar selama beberapa tahun terakhir.

Selain itu, adopsi smartphone yang berkembang pesat juga telah mendorong para invstoruntuk berinvestasi dan memanfaatkan peluang pertumbuhan industri kesehatan digital.

Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, di AS beberapa aplikasi telah diluncurkan, seperti Doctors on Demand, Amwell, Garmin Connect, AssistRx, GoogleFit, dan lainnya. Termasuk Theranos menangkap potensi pasar tersebut.

Di Indonesia, beberapa startup kesehatan juga bermunculan seperti Halodoc, Alodokter, KlikDokter, Good Doctor, Konsula dan lainnya.

Pangsa pasar bisnis kesehatan memang terbilang jumbo. Karena layanan kesehatan merupakan hal yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.

Pada 2016, sekitar 52% rumah sakit di dunia mulai menggunakan media digital, teknologi kesehatan, dan perangkat seluler sebagai bagian dari sistem perawatan kesehatan pasien.

Sebanyak 60% organisasi perawatan kesehatan telah mulai memperkenalkan internet of thing (IoT) ke dalam fasilitas mereka.

Mengutip riset Statista, pendapatan di pasar teknologi medis diproyeksikan mencapai USD575,80 miliar pada tahun 2022. Ini artinya, industri kesehatan masih menjadi sektor yang menjanjikan di masa depan. (Lihat grafik di bawah ini.)

Segmen pasar terbesar adalah alat kesehatan dengan volume pasar yang diproyeksikan sebesar USD455,10 miliar pada tahun 2022.

Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2022-2027) sebesar 5,95%, yang menghasilkan volume pasar sebesar USd768,80 miliar pada tahun 2027.

Sebagai perbandingan global, industri teknologi kesehatan AS akan memimpin dengan pangsa pasar diproyeksikan mencapai USD200,20 miliar pada tahun ini.

Secara spesifik, menurut data Statista, pendapatan di pasar kesehatan digital diproyeksikan mencapai USD145,80 miliar pada tahun 2022.

Pendapatan diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2022-2027) sebesar 11,94%, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar USD256,30 miliar pada tahun 2027.

Pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) dari aplikasi kesehatan digital diperkirakan sebesar USD45,06.

Sebagai perbandingan global, sebagian besar pendapatan akan dihasilkan China dengan nilai mencapai USD46 miliar tahun ini.

Adapun segmen pasar terbesar adalah Digital Fitness & Well-Being dengan total nilai pendapatan USd81,67 miliar di tahun yang sama.

Gambaran ini menunjukkan bahwa sektor kesehatan dapat berkonstribusi signifikan bagi perekonomian.

Namun, jika yang terjadi adalah fraud seperti yang dilakukan oleh Theranos, sepertinya sudah saatnya industri health tech lebih mendorong pentingnya pelibatan ilmuwan dibandingkan pemberian modal jor-joran agar tidak berakhir gimmick seperti kasus skandal ini.

Theranos adalah bukti bahwa industri health tech berada dalam lingkungan bisnis yang rentan. Sementara masyarakat menantikan peran nyata inovasi kesehatan untuk lebih banyak berkontribusi menjadi penolong peradaban umat manusia di era modern. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement