Mantan Bos Inter Milan itu menilai, langkah untuk menahan laju penyebaran virus adalah dengan memasifkan vaksinasi nasional. Saat ini jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 60.000 orang.
Karena itu, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mempercepat vaksinasi nasional dengan menggandeng sejumlah pihak, salah satunya adalah anggota Holding BUMN Farmasi, PT Kimia Farma Tbk,. Kondisi tersebut sekaligus menjadi alasan pemerintah memperluas cakupan vaksinasi gotong royong.
"Kekurangan nakes, harian delta yang tingkat penularannya cepat, dan tadi banyak yang meninggal, masa kita berdiam diri," ungkapnya.
Tak terbatas pada perusahaan farmasi pelat merah. Pemerintah pun berencana menggandeng perusahaan swasta dan asosiasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk ambil bagian dalam pelaksanaan vaksinasi nasional.
"Kita kemarin sama kadin, sekarang bisa aja kita bekerja sama dengan HIPMI atau asosiasi industri mebel, kan tadi jaringan klinik Kimia Farma yang punya BUMN banyak, jadi kita bukan berarti sekonyong-konyong kita melakukan ini, jadi kita punya tadi, melakukan percepatan vaksinasi harus dilakukan," tutur dia. (NDA)