IDXChannel - Ekonom sekaligus pakar lingkungan hidup, Prof. Emil Salim, menilai bahwa dunia usaha memiliki potensi besar dalam membantu penanganan masalah perubahan iklim.
Hal itu disampaikan Emil saat hadir dalam Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023, yang digelar di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Menurut Emil, dunia usaha dan pelaku korporasi memiliki kesempatan luas untuk turut mengambil peran dalam menangani persoalan perubahan iklim yang kini tengah melanda dunia.
Tak hanya dengan menata ulang kinerja bisnisnya sehingga lebih ramah lingkungan dan mengedepankan azas keberlanjutan, dunia korporasi juga memiliki sumber daya potensial berupa program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
"Agar dampak dari perubahan iklim, seperti peningkatan suhu bumi, penaikan muka air laut dan penurunan muka tanah, dapat bersama-sama kita antisipasi, demi memastikan lestarinya Indonesia di 2045," ujar Emil, dalam paparannya, yang disampaikan secara virtual.
Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023 sendiri digagas oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD), dengan mengambil tematik Toward Sustainable Business Leadership (ESG & CSV) in Excellence.
Menurut Ketua Umum CFCD, Thendri Supriatno, pihaknya tidak hanya melibatkan perusahaan, namun juga lembaga/institusi nirlaba yang memiliki aktifitas CSR dan program SDGs.
Senada dengan Emil, Thendri menilai Program CSR dan Program SDGs perusahaan memiliki peran sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan. Karenanya, ajang apresiasi terhadap program tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.
"CFCD sebagai mitra dunia usaha merasa terpanggil untuk tetap menjalankan apresiasi kedua program tersebut dan memutuskan pelaksanaan Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) tahun 2023 akan dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara," ujar Thendri.
Ketua Komite Penilai, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS mengatakan, pelaksanaan Indonesia CSR Award dan Indonesia SDGs Award, 2023 bertujuan untuk mensosialisasikan dan menginternalisasikan CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial dan SDGs di Indonesia.
"Selain itu, memberikan penghargaan dan apresiasi bagi oganisasi (perusahaan/institusi) yang telah melaksanakan praktik CSR terbaik (Best Practice) dan praktik program SDGs Perusahaan,” kata Hardinsyah," ujar Hardinsyah.
Sementara tujuan ketiga, yaitu memberikan rekomendasi sekaligus umpan balik kepada peserta untuk menyempurnakan pengintegrasian pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial CSR dan Program SDGs Perusahaan yang berkelanjutan.
Selanjutnya, juga untuk membangun dan meningkatkan citra (image) perusahaan. Dan yang kelima adalah memberikan inspirasi dan motivasi kepada organisasi (perusahaan/institusi) dalam menjalankan praktik terbaik CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial dan Program SDGs yang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian TPB/SDGs di Indonesia.
"Terdapat dua tipe peserta ICA & ISDA 2023, yaitu Tipe Organisasi (Corporat/Institusi) dan Tipe Perseorangan. Persyaratan bagi masing-masing peserta adalah Organisasi (Corporat/institusi) dan Perseorangan (Individu)," tegas Hardinsyah. (TSA)