sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cuaca Buruk dan Perang Picu Kenaikan Harga 

Economics editor Dian Kusumo Hapsari
15/05/2024 13:33 WIB
Cuaca buruk dan perang mengancam pasokan gandum dunia dan menghidupkan kembali momok kenaikan harga pangan.
Cuaca Buruk dan Perang Picu Kenaikan Harga. (Foto: MNC Media)
Cuaca Buruk dan Perang Picu Kenaikan Harga. (Foto: MNC Media)

Produksi gandum di musim mendatang bisa turun 6% dari tahun sebelumnya dengan perkiraan petani akan mengalihkan lahan gandum ke tanaman yang lebih menguntungkan seperti lobak.

Eropa Barat yang Basah

Musim semi yang basah kuyup merusak perkembangan tanaman di seluruh Eropa barat laut. Kualitas tanaman musim dingin - yang menentukan apakah pasokan digunakan untuk makanan atau untuk pakan ternak - juga bisa menurun. Di Prancis, pangsa gandum dan barley dalam kondisi terbaik jauh tertinggal dari level tahun lalu. Hujan juga memperlambat penanaman musim semi di Inggris, Jerman, dan Prancis.

"Kami jelas prihatin dengan masalah area yang tidak ditanami karena ini terkait dengan kondisi cuaca," kata Benoit Pietrement, ketua dewan gandum di kantor tanaman FranceAgriMer, bulan lalu.

Australia yang Kering

Musim panas yang kering dan panas di beberapa bagian Australia telah mengeringkan tanah tepat saat petani menanam tanaman. Sementara hujan baru-baru ini memberikan sedikit kelegaan di beberapa daerah di negara bagian utama Australia Barat, para petani tetap waspada.

Dennis Voznesenski, direktur asosiasi ekonomi pertanian berkelanjutan di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan minggu ini bahwa tanaman berisiko "tergoreng" di negara bagian itu jika hujan berhenti setelah perkecambahan. Kenaikan harga gandum baik secara lokal maupun global lebih cepat dari yang diperkirakan.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement