IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hadir di pertemuan G20 yang diselenggarakan di Washington DC, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut diselenggarakan pada Senin 10 Oktober – Minggu 16 Oktober.
Sri Mulyani mengikuti agenda tersebut bersama dengan tim kemenkeu, salah satunya Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.Di sela-sela pertemuan G20 , Sri Mulyani dan tim Kemenkeu menyempatkan diri untuk mengunjungi restoran Meksiko yang populer di kalangan warga Amerika Serikat di yang bernama Chipotle dan menyantap makanan taco dan burrito.
Di akun Instagramnya @smindrawati, Sri Mulyani mengungkapkan, inflasi yang membuat kenaikan harga pangan dan energi di seluruh dunia menyebabkan harga taco dan burrito yang sebelumnya seharga 7,5-8 dolar ikut melonjak naik menjadi 12-13 dolar atau setara dengan kenaikan sebesar 60 persen.
“Inflasi dan kenaikan harga-harga pangan dan energi di seluruh dunia terlihat dampaknya. Satu menu taco atau burrito yang sebelumnya berharga US$ 7,5-8 sekarang melonjak USD 12-13.” Tulis Sri Mulyani, pada Selasa (18/10/2022).
Ia menambahkan bahwa inflasi, kenaikan harga pangan dan energi di seluruh dunia membuat Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga dan likuiditas dolar Amerika Serikat, hal ini bertujuan untuk mengendalikan sisi permintaan.
“Kenaikan harga yang sangat tinggi, menyebabkan Bank Sentral Amerika Serikat - The Fed (The Federal Reserve) menaikkan suku bunga secara drastis dan cepat dan mengetatkan likuiditas US$ untuk mengendalikan sisi permintaan. Kebijakan ini menyebabkan penguatan Dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi seluruh perekonomian dunia,” tambahnya.
Kebijakan The Fed menyebabkan ancaman bagi negara miskin dan negara berkembang, karena negara yang keuangan negaranya lemah akan mengalami krisis keuangan.
“Lonjakan harga (inflasi) di Amerika Serikat - diikuti kenaikan suku bunga the Fed - dan penguatan Dolar Amerika Serikat menyebabkan terjadinya pelemahan/kelesuan ekonomi atau resesi ekonomi dunia. Kondisi ini juga akan mengancam banyak negara-negara miskin dan negara-negara berkembang yang posisi APBN (Keuangan Negara) lemah akan mengalami krisis keuangan,” jelasnya.
Ketidakpastian ekonomi dunia ini yang dibahas pada pertemuan G20 untuk mencari solusi bersama agar ancaman krisis ancaman, krisis energi dan krisis pangan dapat diselesaikan.
Di akhir postingan Instagramnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia harus optimis menghadapi kondisi ekonomi dunia yang memburuk.
“Kita harus waspada dengan kondisi dunia yang memburuk- meskipun tetap optimis dengan momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Mari jaga bersama perekonomian kita,” ujarnya.
(SLF)
Penulis: Ahmad Dwiantoro