sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dagangan Kantongi Pendanaan Pra-Seri B Rp95,273 Miliar dari BTPN Syariah Ventura dkk

Economics editor Tim IDXChannel
03/06/2022 13:57 WIB
Dagangan ke depan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lain untuk mengembangkan layanan finansial.
Dagangan Kantongi Pendanaan Pra-Seri B Rp95,273 Miliar dari BTPN Syariah Ventura dkk (foto: MNC Media)
Dagangan Kantongi Pendanaan Pra-Seri B Rp95,273 Miliar dari BTPN Syariah Ventura dkk (foto: MNC Media)

IDXChannel - Startup rural e-commerce, Dagangan, baru saja mendapatkan pendanaan Pra-Seri B senilai USD 6,6 Juta dolar atau sekitar Rp95,273 miliar. Investor strategis dalam pendanaan ini meliputi Monk’s Hill Ventures, CEO Payfazz, Hendra Kwik, dan dipimpin BTPN Syariah Ventura.

"Investasi strategis ini akan kami gunakan untuk meneruskan ekspansi bisnis serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi," ujar CEO sekaligus Co-founder Dagangan, Ryan Manafe, dalam keterangan resminya, Jumat (3/6/2022).

Menurut Ryan, Dagangan ke depan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lain untuk mengembangkan layanan finansial.

“Kami memiliki aspirasi agar dapat melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok sehingga perekonomian di desa dapat tumbuh secara signifikan. Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia kedepannya,” tutur Ryan.

Ryan menjelaskan bahwa Dagangan telah bermitra dengan BTPN Syariah, induk usaha dari BTPN Syariah Ventura, sejak 2020 lalu. Dalam proses kerjasama tersebut, Dagangan meyakini bahwa BTPN Syariah memiliki semangat yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di kawasan pelosok.

"Dengan pendanaan ini, BTPN Syariah Ventura telah memberikan kami akses terhadap ekosistem yang mereka miliki, sehingga memberi kami kesempatan memperluas bisnis, termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik," ungkap Ryan.

Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

Startup ini membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien. Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.

“Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, dimana 80 persen dari total penduduk Indonesia tinggal,” sahut President sekaligus Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.

Karenanya, menurut Wilson, pihaknya sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan pengembangan teknologi yang inovatif terhadap produk-produk yang ada.

"Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” papar Wilson.

Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar US$11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan telah berhasil mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement