Terlebih, agenda lawatan Prabowo ke lima negara tersebut difokuskan pada kerja sama antar pemerintah dalam berbagai bidang, terutama perdagangan.
"Tentu karena iklimnya enak, kedamaian, stabilitas, dan keberlanjutan di Indonesia, maka kerja juga baik. Dan kami (Kadin) sebagai dunia usaha akan selalu berada di sebelah pemerintah ketika dibutuhkan," ujar Anindya.
Sebelumnya, dalam pidato pembukaan di acara Kadin Indonesia: Diplomatic – Economic Reception Dinner yang dihadiri 80 Duta Besar maupun Perwakilan negara-negara sahabat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024) malam, Anindya menyatakan lawatan perdana Presiden Prabowo nanti bukan hanya sekadar isyarat simbolis tetapi juga indikasi jelas dari pendekatan proaktif Indonesia dalam membangun aliansi yang lebih kuat.
Untuk itu, menurut Anindya, lawatan Presiden Prabowo menjadi sangat penting. Selain karena tentu dapat membawa investasi (Penanaman Modal Asing Langsung/FDI) ke Indonesia dan membantu untuk membuka pasar perdagangan dan industrialisasi berbasis ekspor, juga berpotensi menjalin kerja sama perindustrian yang sarat dengan transformasi.
"Presiden kita memahami dengan mendalam pentingnya menjadi teman baik bagi semua dan tanpa musuh. Baru saja dua pekan menjabat, Presiden Prabowo akan memulai perjalanan diplomatik ke luar negeri yang mencerminkan komitmen beliau untuk memperkuat kemitraan global Indonesia," ujar Anindya.
(taufan sukma)