"Ketika saya mengajar dan mengajak orang banyak untuk belajar ecoprint, harapannya banyak orang yang akan menanam. Kita harus menjaga kesinambungan, harus menanam. Saya sebagai mentor menekankan bahwa kita jangan cuman hanya mengambil daun, lalu habis dan pindah tempat. Itu sama saja seperti hama," kata dia.
Seiring perkembangan bisnis, Irfan melibatkan warga sekitar dan bekerja sama dengan Jasa Raharja (anggota Holding IFG) serta Koperasi Tlatah Nusantara Raya untuk memberikan pelatihan kepada ahli waris korban kecelakaan lalu lintas. Dengan melibatkan komunitas sebagai rantai produksi, Jarihitam kini siap menerima pesanan dalam skala besar.
"Tahun depan harapannya, akan terbuka pintu-pintu rezeki yang lain. Dulu saya berpikir kalau dapat order banyak itu akan kewalahan kalau saya kerjakan sendiri. Tapi setelah saya punya banyak murid, berapa pun oder yang masuk, saya siap," kata Irfan.
Misi dagang bersama pemerintah telah membawa produk Jarihitam berkelana ke Belgia (2018), disusul Prancis, Jerman, dan Selandia Baru.
Saat ini, kerja sama ekspor paling intensif terjalin dengan pembeli asal Rusia yang rutin memesan material kain untuk diolah kembali menjadi pakaian di sana.