IDXChannel - Rencana pemerintah mendatang untuk mengganti subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) ditanggapi skeptis oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti.
Menurut Esther, pemberian BLT tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat. Pengurangan subsidi BBM justru berpotensi meningkatkan biaya transportasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan inflasi.
Esther menyebut, pemerintah seharusnya memberikan jaminan atas stabilitas harga. Hal itu mengingat pelemahan daya beli masyarakat masih terus berlangsung sampai saat ini.
"BLT tidak cukup. Yang harus dilakukan adalah stabilisasi harga agar tidak terjadi kenaikan inflasi. Pengurangan subsidi BBM berpotensi meningkatkan biaya transportasi yang akan meningkatkan inflasi. Karena pelemahan daya beli telah terjadi selama lima bulan berturut turut," katanya saat dihubungi, Sabtu (5/10).