Di sisi lain juga perlu pemberdayaan terhadap konsumen mengingat tidak semua orang mampu memanfaatkan teknologi baru secara baik.
Menurut dia, konsumen masih belum sadar betapa pentingnya data pribadi yang diisi dalam media sosial. Sementara regulator juga belum serius menangani permasalahan kebocoran data.
"Ini yang menjadi catatan agar persoalan ini tidak berulang. Saya pikir negara harus hadir karena presiden pernah mengatakan "Data is new oil". Data ini adalah minyak baru sehingga harus dijaga karena dengan terbukanya data pribadi, semuanya bisa diambil," tandasnya. (TYO)