sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Defisit APBN Tembus Rp371,5 Triliun per September 2025

Economics editor Anggie Ariesta
14/10/2025 15:00 WIB
Kemenkeu melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 September 2025 mengalami defisit sebesar Rp371,5 triliun.
Kemenkeu melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 September 2025 mengalami defisit Rp371,5 triliun. (Foto: Dok. Kemenkeu)
Kemenkeu melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 September 2025 mengalami defisit Rp371,5 triliun. (Foto: Dok. Kemenkeu)

IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 30 September 2025 mengalami defisit sebesar Rp371,5 triliun atau setara 1,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, angka defisit relatif terjaga karena neraca keseimbangan primer masih tercatat surplus Rp18 triliun. Hal ini dinilainya sebagai hal positif yang menunjukkan berlanjutnya konsolidasi fiskal.

“Kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56 persen (terhadap) PDB dan keseimbangan primer yang positif,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025, Selasa (14/10/2025).

Hingga akhir September 2025, pendapatan negara tercatat Rp1.863,3 triliun. Angka itu setara 65,05 persen terhadap outlook yang ditetapkan. Pos pendapatan tertekan oleh turunnya harga komoditas, terutama batu bara.

"Meskipun lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu secara nominal, tekanan ini terutama bersumber dari penurunan harga komoditas global yang mempengaruhi penerimaan perpajakan khususnya di sektor migas dan tambang," kata Purbaya.

Untuk penerimaan perpajakan, lanjut Purbaya, tercatat Rp1.516,6 triliun, terkontraksi 2,9 persen yoy. Rinciannya, penerimaan pajak sebesar Rp1.295,3 triliun dan bea cukai Rp221,3 triliun.

Menurut Purbaya, penurunan harga komoditas menyebabkan penerimaan PPh Badan dan dalam negeri sedikit tertahan. Namun, sektor manufaktur dan jasa masih memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan.

Sementara itu, realisasi belanja negara sampai September 2025 tercatat mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook. Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.599,9 triliun dan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari total pagu belanja negara tahun ini.

"Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bansos, dan belanja modal infrastruktur," katanya.

Kemenkeu sebelumnya telah menetapkan proyeksi defisit APBN untuk keseluruhan tahun 2025 sebesar Rp662,0 triliun. Angka itu setara 2,78 persen dari PDB.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement