Untuk penerimaan perpajakan, lanjut Purbaya, tercatat Rp1.516,6 triliun, terkontraksi 2,9 persen yoy. Rinciannya, penerimaan pajak sebesar Rp1.295,3 triliun dan bea cukai Rp221,3 triliun.
Menurut Purbaya, penurunan harga komoditas menyebabkan penerimaan PPh Badan dan dalam negeri sedikit tertahan. Namun, sektor manufaktur dan jasa masih memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan.
Sementara itu, realisasi belanja negara sampai September 2025 tercatat mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook. Angka ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.599,9 triliun dan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari total pagu belanja negara tahun ini.
"Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bansos, dan belanja modal infrastruktur," katanya.
Kemenkeu sebelumnya telah menetapkan proyeksi defisit APBN untuk keseluruhan tahun 2025 sebesar Rp662,0 triliun. Angka itu setara 2,78 persen dari PDB.
(Rahmat Fiansyah)