“Dengan digitalisasi UMKM dapat dengan mudah melihat berapa banyak pengunjung, berapa konversi, dan siapa saja pengunjungnya. Berbeda dengan metode konvensional,” jelas dia.
Lanjutnya, digitalisasi mempunyai banyak manfaat bagi UMKM, salah satunya dari sisi promosi. Fadil menilai, sistem promosi di era digital lebih efisien.
“Manfaat yang pertama pasti dari sisi promosi, promosinya lebih hemat. Mungkin kalau biasanya orang punya produk ingin iklan di TV atau koran, untuk mengakses ribuan pengunjung itu butuh ratusan juta untuk beriklan. Dengan adanya sosial media atau market place, hanya ratusan ribu Rupiah UMKM bisa memesan produknya ke ratusan ribu orang,” ujar Fadil.
Sementara itu, Fadil menambahkan, saat ini UMKM yang sudah go digital masih minim. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi membuat angka digitalisasi meningkat.
“Dari 64 juta UMKM yang terdaftar di Indonesia yang go online baru 13 ribuan saja. Nah, tetapi di sektor hulunya dari konveksi, garmen, dan produsen sangat terbantu ketika mereka bekerja sama dengan stakeholder yang sudah go online,” tandasnya. (NDA)