Mendagri Tito berharap Pemda bisa segera melakukan intervensi pasar agar harga bahan pokok stabil atau lebih murah, selain itu bisa mengalokasikan subsidi untuk sektor transportasi yang menjadi kontributor inflasi di Indonesia.
"Jadi tolong ini manfaatkan betul sisa akhir tahun, untuk intervensi pada masyarakat, baik transportasi, kemudian untuk masyarakat yang sulit, para petani, nelayan, untuk membuka operasi pasar, pasar murah, dan lainnya, ini bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Pada kesempatannya, Mendagri Tito juga menyoroti tentang kinerja Pemda yang masih minim membelanjakan anggarannya.
Bahkan tinggal tersisa 25 hari lagi tahun 2022 selesai, jika diakumulasikan uang daerah masih ada sekitar Rp219 triliun yang belum dibelanjakan.
"Belanja perlu tinggi agar ada uang beredar di masyarakat, dari APBD selain APBN, kalau uang beredar dari masyarakat, maka daya beli akan tinggi, konsumsi rumah tangga yang Menjadi indikator utama pertumbuhan ekonomi jadi akan tinggi," pungkasnya.
(DES)