Fenomena PHK beberapa startup tersebut disinyalir sebagai akibat dari fenomena pecahnya gelembung atau bubble burst. Mengutip Investopedia, bubble burst adalah kondisi bisnis yang cepat mengalami kenaikan namun cepat juga mengalami penurunan.
Selain itu, ekosistem perusahaan rintisan ini juga terkenal dengan aksi ‘bakar uang’nya.
Startup lumrah mendapatkan pendanaan dari angel investor. Namun bukan berarti para investor ini tidak memikirkan exit bisnis atau return of investment (ROI) nya.
Menurut laporan State of Venture Q2 2022 dari CB Insights, tren pendanaan startup di skala global, termasuk Asia terlihat terus melemah sejak awal tahun hingga pertengahan 2022. CB Insights membuat pemeringkatan Investor Teratas (Top Investors) berdasarkan banyaknya startup yang mereka danai.
Sequoia Capital China menduduki urutan pertama investor yang sudah berinvestasi ke 39 startup. Di peringkat kedua ada Animoca Brands dari Hong Kong yang berinvestasi terhadap 37 startup. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sejumlah startup pada akhirnya memilih menggenjot efisiensi dengan cara mengerem 'bakar uang' hingga PHK.
Ditambah kondisi perekonomian global yang masih suram akibat konflik geopolitik, hingga lesunya pertumbuhan ekonomi, sebaiknya menjadi pertimbangan bagi perusahaan rintisan untuk memperhitungkan kembali aksi bakar uangnya. (ADF)