sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dilema Batu Bara, Penyumbang Emisi Terbesar tapi Masih Jadi Andalan

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
08/09/2022 17:38 WIB
Harga batu bara baru-baru ini kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Dianggap sebagai ‘energi kotor’, batu bara ternyata masih dibutuhkan dunia.
Dilema Batu Bara, Penyumbang Emisi Terbesar tapi Masih Jadi Andalan. (Foto: MNC Media)
Dilema Batu Bara, Penyumbang Emisi Terbesar tapi Masih Jadi Andalan. (Foto: MNC Media)

Penyumbang Emisi Terbesar

Mengutip European Commission, batu bara selama ini menyumbang sekitar 20 persen dari total produksi listrik di Uni Eropa. Batu bara juga menyumbang lapangan kerja bagi sekitar 230.000 orang di 31 wilayah dan 11 negara Uni Eropa.

Sementara Uni Eropa memiliki komitmen untuk mengurangi emisi CO2 setidaknya 55 persen pada 2030 dan untuk menjadi blok netral iklim pertama di dunia pada tahun 2050. Mengingat batu bara merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sejak 2012, total pembangkit listrik tenaga batubara telah turun hampir sepertiga di benua Biru.

Menurunnya penggunaan batubara menyebabkan tambang-tambang ditutup dan pembangkit listrik dinonaktifkan di sejumlah wilayah di seluruh Eropa. Meski demikian, Eropa bukan pengguna utama batubara, melainkan China.

Negeri Tirai Bambu ini juga menjadi produsen terbesar batu bara dunia. Indonesia juga menjadi salah satu produsen batu bara terbesar dunia.

Sementara Indonesia akan segera menerapkan kebijakan penghentian penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara untuk mengejar target zero emisi pada 2060.

Penghentian PLTU batu bara menjadi salah satu upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi. (Lihat tabel di bawah ini.)

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro Masyita Masyita mengatakan, pemerintah tengah mematangkan aturan dalam peta jalan (roadmap) transisi energi.

Roadmap ini melibatkan tiga kementerian yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Kalau pertanyaannya berapa total yang akan ditutup [PLTU], kita dari masing-masing kementrian sedang menyiapkan roadmap untuk transisi energi. Jadi dalam roadmap ini berapa giga yang akan ditutup sampai 2040 dan seterusnya," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/7/2022) mengutip Okezone.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement