sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ditopang Holtikultura-Perikanan, NTP Jatim Naik 0,68 Persen di Juli 2022

Economics editor Lukman Hakim
09/08/2022 13:08 WIB
Nilai Tukar Petani pada Juli 2022 naik 0,68 persen.
Ditopang Holtikultura-Perikanan, NTP Jatim Naik 0,68 Persen di Juli 2022 (Dok.MNC)
Ditopang Holtikultura-Perikanan, NTP Jatim Naik 0,68 Persen di Juli 2022 (Dok.MNC)

IDXChannel - Nilai Tukar Petani (NTP) atau daya beli petani di Jawa Timur (Jatim) pada bulan Juli 2022 naik 0,68 persen dari 101,97 menjadi 102,66. Kenaikan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,17 persen lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani yang hanya naik sebesar 0,49 persen. 

Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021, perkembangan NTP bulan Juli 2022 mengalami kenaikan sebesar 3,96 persen. 

"Sedangkan perkembangan NTP bulan Juli 2022 dibandingkan bulan Desember 2021 (tahun kalender) juga mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa  (9/8/2022).

Pada bulan Juli 2022, tiga subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan dua subsektor mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami kenaikan NTP terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 5,96 persen dari 123,38 menjadi 130,74. Diikuti subsektor Perikanan sebesar 1,11 persen dari 101,87 menjadi 103,00 dan subsektor Peternakan sebesar 0,27 persen dari 102,20 menjadi 102,47. 

Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar adalah subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,36 persen dari 97,44 menjadi 97,09. Diikuti subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,08 persen dari 103,21 menjadi 103,12. 

Umar mengungkapkan, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan Juli 2022 adalah bawang merah, gabah, ayam ras pedaging, cabai merah, ketela pohon, ayam kampung/buras, ayam ras petelur, kol/kubis, wortel dan cengkeh.

"Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima petani adalah jagung, cabai rawit, sapi potong, buncis, sawi hijau, terung, kelapa, mangga, susu sapi dan tomat," imbuh Umar.

Sementara itu, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar petani adalah bawang merah, daging ayam ras, cabai merah, rokok kretek filter, tomat sayur, cabai rawit, bibit bawang merah, telur ayam ras, nitrogen phosphate kalium (NPK) dan semangka.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement