Menteri BUMN Erick Thohir menyebut target dividen kali ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya yaitu Rp4,8 triliun. Bahkan, lebih besar dari angka yang ditetapkan Kementerian BUMN di kisaran Rp43,3 triliun.
"Kemarin diusulkan Rp43,3 triliun, lalu Kemenkeu meminta Rp4,8 triliun, lalu DPR meminta Rp49,1 triliun. Ya pasti kita akan berupaya maksimal, terus terang hingga hari ini kita baru menemukan Rp43,3 triliun, kurang-kurang Rp47 triliun hingga Rp48 triliun," ungkap Erick dikutip Minggu (18/12/2022).
Menurutnya, akan menjadi prestasi besar, bila perusahaan negara bisa memberikan dividen senilai Rp49,1 triliun di tahun depan.
Di luar target, Erick mencatat kerap terjadi ketidakselarasan nilai dividen BUMN lantaran pengesahannya dilakukan oleh masing-masing menteri terkait. Hal itulah yang menyebabkan perbedaan angka dividen yang diberikan pemerintah.