Berbagai upaya tersebut akan membantu memperkuat kembali momentum pemulihan ekonomi sehingga diharapkan dapat kembali tumbuh ekspansif di Triwulan IV-2021. Ekonomi Indonesia diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 3,7%-4,5% di akhir 2021, dan tumbuh di kisaran 5,0%-5,5% di 2022 apabila kondisi pandemi sudah semakin membaik.
Hal senada juga dikatakan oleh Pemerhati Sosial dari Universitas Pamulang Nurul Nur Hidayati. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi penting menjadi fokus pemerintah namun juga perlu membuat peta jalan untuk berdampingan dengan Covid-19 yang sudah dijalankan di beberapa negara. Peta jalan perlu segera dibuat agar masyarakat segera bisa hidup normal berdampingan dengan covid-19. Tujuannya agar masyarakat segara beraktifitas kembali untuk menggairahkan kembali investasi.
"Jadi memang roadmap itu perlu, masyarakat juga harus dibuka kesempatan untuk beraktivitas ditengah pandemi dengan prokes ketat. Kalau ekonomi jalan, angkatan kerja terserap, kemiskinan bisa berkurang," ujarnya.
Per tahun lalu jumlah penduduk miskin diperkirakan sebesar 9,7% hingga 10,2% atau setara 26,2 juta jiwa hingga 27,5 juta jiwa. Tahun ini dirinya jumlah penduduk miskin masih berada di zona dua digit. Oleh karena itu, pemerintah perlu langkah cepat agar pandemi tidak semakin menjerat masyarakat kelas menengah bawah ke dalam jurang kemiskinan. "Trennya sudah benar, kebijakannya juga cukup baik, tinggal bagaimana masyarakat bisa beraktivitas dan kembali mendapatkan penghasilan," pungkasnya.
(IND)