IDXChannel - DPR RI mendesak pemerintah untuk transparan dan jujur kepada masyarakat soal anggaran subsidi BBM jenis Pertalite.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah harus dapat menjelaskan kemana alokasi anggaran subsidi BBM tersebut disalurkan ketika harga minyak dunia terus anjlok namun harga jual Pertalite masih tetap seperti sekarang.
Dia menilai, argumentasi Pemerintah baru dapat menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia mencapai harga USD65 per barel sangat tidak logis. Ia berpendapat itu adalah logika pedagang bukan logika negarawan.
Sebelumnya Dirjen Migas menyatakan, Pemerintah akan mempertimbangkan untuk menurunkan harga jual BBM Pertalite bila harga minyak mentah dunia sudah berada di posisi USD65 per barel. Alasannya harga minyak USD65 per barel itu setara dengan harga keekonomian Pertalite yang Rp10.000 per liter.
"Menurut saya logika tersebut kurang tepat karena faktanya harga Pertalite Rp10.000 per liter ditetapkan saat harga minyak dunia sebesar USD120 per barel (September 2022). Dengan anjloknya harga minyak mentah dunia dan dengan harga BBM bersubsidi yang dipertahankan tetap maka otomatis terjadi penghematan dana subsidi BBM," terang Mulyanto, Selasa (4/7/2023)