Wakil Ketua FPKS DPR RI itu menambahkan kalau dana subsidi itu dikembalikan untuk mensubsidi harga BBM maka logikanya harga BBM bersubsidi seharusnya turun sebesar 30 - 40 persennya menjadi sekitar Rp6.500 per liter.
Jadi, lanjutnya, turunnya harga BBM bersubsidi tidak harus menunggu hingga harga minyak dunia setara dengan harga keekonomian Pertalite, yakni USD65 per barel.
"Yang menjadi pertanyaan adalah hasil penghematan dana subsidi BBM sekarang ini dilarikan kemana? Pemerintah harus jujur. Jangan membohongi rakyat dengan logika pedagang. Apakah dana tersebut digunakan untuk mensubsidi mobil listrik atau untuk anggaran pembangunan IKN?
Jadi ini soal political will dan pilihan pemihakan kebijakan Pemerintah. Mau meringankan rakyat miskin atau tidak," cecar Mulyanto.
Sebagaimana diketahui harga minyak dunia WTI Crude hari ini adalah sebesar USD 70 per barel untuk kontrak bulan Agustus (Rabu 4/7/2023).