Menurutnya hal itu berhasil dengan bukti perusahaan bisa menambah armada pesawatnya saat ini.
“Ingat kasus Garuda, kan kalau Garuda itu gagal restrukturisasi, akhirnya kita juga enggak punya pesawat sekarang. Nah implikasinya kembali, kalau jumlah pesawatnya kurang, harga tiketnya akan mahal,” kata dia.
Oleh sebab itu, dia menekankan proses perbaikan di tubuh BUMN harus tetap berjalan, meski ada proses hukum yang berlangsung.
"Nah ini yang kita jaga bersama-sama, supaya peran dari korporasi itu tetap berjalan, apakah ada perbaikan administrasi? ya harus. Tapi jangan sampai tadi hal ini justru menghambat restrukturisasi korporasi itu, atau perbaikan-perbaikan dari korporasi sendiri," ucap Erick.
(NIA DEVIYANA)