sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Duh! Tambang Emas Ilegal di Papua Makin Marak

Economics editor Andrew Chaw
14/09/2022 06:29 WIB
Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Papua kian marak, tidak lagi dilakukan secara manual, hutan di rusak dan tanah digali menggunakan peralatan modern.
Duh! Tambang Emas Ilegal di Papua Makin Marak (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)
Duh! Tambang Emas Ilegal di Papua Makin Marak (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Papua kian marak, tidak lagi dilakukan secara manual, hutan di rusak dan tanah digali menggunakan peralatan berat dan modern.

Salah satu wilayah yang marak terjadi tambang emas ilegal yakni di distrik Waris dan Senggi, Kabypaten Keerom. Berdasarkan penelusuaran, aktivitas tambang rakyat saat ini telah dipenuhi oleh para cukong dan pekerja tambang emas yang tidak lagi menggunakan alat manual, dimana pada lokasi tersebut ditemukan semakin marak aktivitas alat berat jenis eksavator menggali tanah bebatuan pada Sungai Takai.

Tak hanya aktivitas tambang emas illegal. Aktivitas perambahan hutan di wilayah Kabupaten Keerom saat ini semakin marak.  Perambahan hutan di wilayah itu dilakukan oleh para cukong kayu yang memanfaatkan hutan adat milik masyarakat setempat.

Direktur WALHI Papua, Maikel Peuki mendesak Pemerintah untuk serius menghentikan aktivitas penambangan emas ilegal dan perambahan hutan secara ilegal di sejumlah wilayah di tanah Papua, khusunya di kabupaten Keerom. Hal ini menurut Maikel perlu segera dilakukan untuk menyelamatkan hutan Papua sebagai satu-satunya hutan yang masih tersisa di Indonesia.

Menurut Maikel dari sejumlah temuan WALHI Papua diketahui hingga saat ini masih marak terjadi aktivtas illegal logging dan ilegal meaning tersebut yang terus menerus merusak hutan-hutan di tanah Papua terutama tambang emas ilegal serta aktivitas industri kayu HPH yang menjadi penyumbang terbesar kerusakan hutan di tanah Papua.
 
" Dilihat daripada aktivitas perusahaan-perusahaan Ilegal, tambang dan HPH yang membuat kerusakan hutan yang besar di Tanah Papua yang di akibatkan oleh explorasi pertambangan, dan penembangan Kayu HPH secara besar-besaran sehingga banyak hutan di papua banyak yang hilang “ungkap Maikel Peuki di Jayapura, Selasa,(13/9/2022).
 
Menurut Maikel dari catatan WALHI Papua, ditemukan adanya aktivitas pertambangan emas ilegal yang terjadi di wilayah distrik Senggi dan pembalakan liar hutan untuk penebangan kayu secara besar-besaran yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan nakal di Kabupaten Keerom. 

Hal ini menurut Maikel di kawatirkan akan menambah panjang daftar kerusakan hutan yang cukup parah di tanah Papua, bahkan akan merusak ruang kelola tradisional masyarakat adat setempat.
 
"Pohon-pohon yang di tebang hampir setiap hari atau setiap minggu diangkut ratusan truk yang memuat kayu ratusan kubik diangkut dan dibawa keluar dari Papua,"tutur Maikel.

Sementara itu terkait maraknya aktivitas tambang emas ilegal dan perambahan hutan di Wilayah Kabupaten Keerom, Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer mengungkapkan, pihak Kepolisian dalam penegakan hukum selalu mengedepankan langkah preventif dan edukatif kepada masyarakat setempat, dimana christian berdalih aktivitas tambang emas di wilayah hukumnya merupakan milik mashyarakat adat dan dilakukan oleh masyarakat adat.
 
“Disana itu, masyarakat yang melakukan kegiatan penambangan dan kami juga selalu mengedukasi mereka. Karena jangan sampai mereka juga akhirnya merusak lingkungan, walaupun memang itu secara adat itu milik mereka, karena mereka selalu mengatakan ini tanah kami,” ungkap AKBP Christian Aer yang di temui di Mapolres Keerom belum lama ini.
 
Lebih lanjut menurut orang nomor satu di lingkungan Polres Keerom tersebut, penegakan hukum di wilayah Papua yang memiliki karakteristik berbeda dengan daerah lainnya,  perlu kehati-hatian dan tidak serta merta menerapkan aturan hukum positif yang berlaku untuk menjaga kondusifitas wilayah.
 
“Karena seperti kita ketahui bersama bahwasanya untuk penanganan (penegakan hukum) di daerah Papua itu kan tidak bisa serta merta dengan menerapkan aturan yang ada. Karena kita lebih mengutamankan menjaga kondusifitas wilayah. Jadi kita selalu mengedukasi kepada masyarakat sehingga mereka tidak dimanfaatkan, dan kalau memang ada aktivitas illegal tentunya kita akan melakukan penindakan,” tutup AKBP Christian Aer. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement