sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dunia Diguncang Inflasi Tinggi, Sri Mulyani: Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir

Economics editor Michelle Natalia
15/12/2022 10:16 WIB
Menkeu, Sri Mulyani mengatakan, disrupsi pasokan menimbulkan kondisi yang sulit bagi proses pemulihan seluruh negara.
Dunia Diguncang Inflasi Tinggi, Sri Mulyani: Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir. (Foto: Michelle/MPI).
Dunia Diguncang Inflasi Tinggi, Sri Mulyani: Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir. (Foto: Michelle/MPI).

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini, Indonesia menuju lingkungan kebijakan yang lebih kompleks. Indonesia juga berkesempatan menjadi tuan rumah Presidensi G20, sebelum akhirnya memberikan estafet Presidensi ke India. 

Tetapi, hal yang penting menurutnya adalah, bagaimana dunia, terutama mereka yang tertinggal, negara-negara yang berpendapatan rendah, bisa pulih dan bisa bangkit dengan lebih kuat lagi.

"Ini bukanlah tema yang mudah untuk dicapai, melihat perkembangan situasi geopolitik. Perang Rusia-Ukraina implikasinya terhadap berbagai dimensi, dan yang terpenting adalah untuk harga makanan atau pangan dan energi," ujar Sri Mulyani dalam Indonesia Economic Prospects (IEP) Edisi Desember 2022 di Jakarta, Kamis (15/12/2022). 

Dia menjelaskan, disrupsi pasokan juga menimbulkan kondisi yang sulit bagi proses pemulihan seluruh negara. Ini tidak hanya dialami oleh negara-negara yang berperang, bahkan negara lain di dunia. 

"Itulah mengapa implikasinya dalam bentuk peningkatan inflasi yang sangat cepat, karena harga komoditas makanan, bahan bakar, dan normalisasi permintaan karena pandemi, juga disrupsi di sisi pasokan itu menimbulkan inflasi yang sangat tajam di banyak negara," terangnya. 

Bahkan, sambung Sri Mulyani, negara-negara tersebut mengatakan, situasi ini yang terburuk dalam 40 tahun terakhir. Respon dari kebijakan, terutama sisi moneter dengan semakin mengetat dan meningkatnya tingkat suku bunga dalam kondisi yang sangat cepat ini akan menimbulkan disrupsi dalam momentum pemulihan. 

"Itulah mengapa tema G20 itu dihadapkan pada tantangan yang sedemikian kompleks," tandas Sri Mulyani. 

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement