sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dunia Merespons Tarif Trump: China Melawan, Eropa Bersiap, Asia Tenggara Negosiasi

Economics editor TIM RISET IDX CHANNEL
07/04/2025 11:57 WIB
China membalas tarif AS, Uni Eropa siapkan respons USD28 miliar, dan Asia Tenggara menegosiasikan dampaknya.
Dunia Merespons Tarif Trump: China Melawan, Eropa Bersiap, Asia Tenggara Negosiasi. (Foto: Freepik)
Dunia Merespons Tarif Trump: China Melawan, Eropa Bersiap, Asia Tenggara Negosiasi. (Foto: Freepik)

India, Taiwan, dan Korea Selatan Pilih Jalur Diplomasi

India dan Taiwan memutuskan untuk tidak melakukan pembalasan, kemungkinan sebagai strategi untuk mendapatkan kesepakatan dagang yang lebih menguntungkan di masa depan.

Sementara itu, Korea Selatan tengah bernegosiasi untuk meningkatkan impor LNG dari AS sebagai upaya menjaga stabilitas perdagangan dan mengurangi dampak tarif.

Australia Menunda Negosiasi hingga Pemilu

Australia memilih untuk menunda perundingan dagang dengan AS hingga setelah pemilu federal pada 3 Mei 2025. Faktor politik domestik dan meningkatnya sentimen anti-Trump di Australia menjadi alasan utama di balik keputusan ini.

Meskipun demikian, kedutaan besar Australia di Washington masih aktif melakukan lobi untuk mendapatkan pengecualian tarif pada ekspor baja dan daging.

Dampak Jangka Panjang terhadap Perdagangan Global

NH Korindo Sekuritas melihat, gelombang tarif balasan ini menandai pergeseran besar dalam lanskap perdagangan global, dengan AS mencoba menguatkan kembali sektor manufaktur domestiknya.

Namun, kata NH Korindo, risiko terbentuknya blok perdagangan baru seperti pakta dagang antara Jepang, Korea Selatan, dan China bisa mengurangi pengaruh AS dalam jangka panjang.

Negara-negara seperti Indonesia yang bergantung pada investasi asing langsung (FDI) dan ekspor untuk pertumbuhan ekonomi dapat menghadapi tekanan struktural.

Indikator yang menjadi perhatian utama NH Korindo adalah penurunan Gross Output Indonesia, yang menunjukkan melemahnya aktivitas industri di luar konsumsi domestik.

Dalam era proteksionisme baru ini, negara-negara dengan ekonomi berbasis konsumsi perlu mengalihkan fokus ke produktivitas sisi penawaran dan integrasi ekonomi regional untuk menjaga daya saingnya di pasar global.

“Dalam paradigma proteksionisme yang baru ini, negara dengan ekonomi berbasis konsumsi perlu beradaptasi dengan meningkatkan produktivitas sektor produksi dan memperkuat integrasi regional,” demikian kata Ezaridho. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement