"Saya prediksi bahwa tingkat pengangguran nasional bahkan akan terus menurun, terendah di sekitar 3,2%, jauh dari masa krisis 'Great Recession' di akhir 2007 hingga 2009 yang mencapai lebih dari 10%. Di Juni 2022, tingkat pengangguran AS tetap stabil di 3,6%," ucap Markowska.
Dia mengatakan, ramalan resesi AS secara luas memang diakibatkan karena PDB yang negatif selama dua kuartal berturut-turut. Hanya saja, Biro Ekonomi Nasional AS menyebutkan bahwa masih ada indikator lain mulai dari pendapatan riil hingga produksi industri.
"Jika dilihat sektor pendapatan rumah tangga dan tingkat pekerjaan, semua masih dalam kondisi yang baik. Ramalan resesi AS 2022 nampaknya 'palsu'," ungkap Markowska.
Hanya saja, meskipun resesi tidak akan terjadi, dia tidak menepis bahwa penurunan ekonomi tidak dapat dihindari.
"Saya memperkirakan PDB AS di 2022 dan 2023 masing-masing di 2,2% dan 0%, dan resesi mungkin akan dimulai di semester kedua tahun depan dan akan berlangsung setidaknya selama lima kuartal. Risiko ekonomi masih condong ke tingkat lebih tinggi," terang Markowska.