sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonom Ramal RI Bisa Kehilangan Rp27,7 Triliun Imbas Rokok Polos

Economics editor Atikah Umiyani
19/09/2024 21:08 WIB
Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad, Tauhid Ahmad menilai aturan terkait kemasan rokok menjadi polos berpeluang menggerus penerimaan negara hingga Rp27,7 triliun.
Ekonom Ramal RI Bisa Kehilangan Rp27,7 Triliun Imbas Rokok Polos. (Foto: MNC Media)
Ekonom Ramal RI Bisa Kehilangan Rp27,7 Triliun Imbas Rokok Polos. (Foto: MNC Media)

"Bahkan di New Zealand, dari penelitian 2023 oleh Edward, menyebabkan penurunan brand awareness dan influence nama brand. Nah, jadinya orang disana mengingat katakanlah nama-nama brand akan hilang. Dari 28 persen menjadi 13 persen. Jadi brand awareness nya turun," ujarnya. 

Tauhid menambahkan, bahkan di Kolombia, masyarakat mengaku tidak masalah membayar lebih mahal sekitar USD5,63 untuk menghindari kebijakan plain packaging atau kemasan polos. 

"Artinya memang kebijakan ini dari plain packaging ini memang secara perlahan di banyak studi, ini akan mematikan industri rokok. Yang kedua, yang terjadi juga akan rokok ilegal. Itu juga akan ada peluang lebih besar. Jadi, studi  itu kemudian juga muncul begitu," tutur Tauhid. 

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement