"Kalau regulasi, insentif, itu betul. Tapi investor saat ini lebih melihat pada stabilitas. Ini jujur saja, mau sehebat apapun sweetener yang diberikan, kalau stabilitas negara itu tidak ada, mana bisa," kata Bahlil.
"Kalau ditanya bagaimana pertumbuhan di tahun 2023, ada secercah harapan. Yang penting satu saja, yaitu stabilitas. Makanya, harus kita bedakan prioritas, mana prioritas orang kerja, orang makan, orang bangun usaha, atau ribut dengan urusan lain," pungkasnya.
(FAY)