IDXChannel - Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh tiga persen pada kuartal II-2025, rebound setelah mengalami kontraksi di awal tahun.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (31/7/2025), angka tersebut melampaui perkiraan para ekonom.
Sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memproyeksikan, produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh sebesar 2,6 persen pada kuartal II-2025.
Ekonomi AS mengalami kontraksi di awal tahun karena lonjakan impor menggerus PDB. Para pebisnis mempercepat pembelian barang dari luar negeri untuk menghindari tarif yang lebih tinggi.
Kondisinya berbalik di kuartal II-2025. Penerapan tarif tinggi menekan impor dan mendorong pertumbuhan PDB.
"Fluktuasi impor triwulanan menciptakan fatamorgana yang menutupi pendinginan perekonomian," kata Kepala Ekonom EY Gregory Deco.
"Ketidakpastian kebijakan, tekanan inflasi yang kembali muncul akibat tarif, dan pembatasan imigrasi yang lebih ketat mulai membebani aktivitas secara lebih nyata," kata Daco.
Investor mencermati bagaimana kebijakan tarif AS yang paling agresif dalam satu abad akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pada April 2025, Pengumuman tarif Hari Pembebasan membuat pasar khawatir akan peningkatan potensi resesi.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, data ekonomi sebagian besar lebih baik daripada yang dikhawatirkan, dan kekhawatiran resesi telah mereda. (Wahyu Dwi Anggoro)