Lebih lanjut, kata Faisal, CORE menyoroti indikasi pelemahan pada indikator utama seperti konsumsi rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan kredit konsumsi tercatat terus melemah dari Februari hingga Oktober 2025.
Pada Februari 2025, pertumbuhan kredit konsumsi mencapai 10,2 persen. Namun, turun menjadi 6,9 persen secara tahunan pada Oktober 2025.
Pemulihan kelas menengah juga belum terlihat. Penjualan rumah segmen sedang dan besar masing-masing tercatat terkontraksi minus 12 persen dan minus 23 persen pada kuartal III-2025.
Di sisi investasi, modal asing diperkirakan menurun pada 2025 dan berpotensi berlanjut ke 2026 apabila tidak ada perubahan kebijakan yang mampu memulihkan kepercayaan investor.