sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekonomi RI Tumbuh 3,51 Persen, Airlangga Ungkap Situasi Pandemi Makin Terkendali

Economics editor Rina Anggraeni
06/11/2021 08:15 WIB
Berikut Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2021 tercatat tumbuh positif 3,51% yoy.
Ekonomi RI Tumbuh 3,51 Persen, Airlangga Ungkap Situasi Pandemi Makin Terkendali (Dok.MNC Media)
Ekonomi RI Tumbuh 3,51 Persen, Airlangga Ungkap Situasi Pandemi Makin Terkendali (Dok.MNC Media)

Pulihnya berbagai sektor usaha di Triwulan III-2021 juga mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja.  Per Agustus 2021, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja meningkat menjadi 67,80% dan Tingkat Pengangguran Terbuka menurun menjadi 6,49%, lebih baik dibandingkan tahun 2020. Sektor Industri Pengolahan menjadi sektor usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja paling besar. Selain itu, keyakinan dunia usaha untuk mulai merekrut pegawai juga tercermin dari peningkatan persentase komposisi penduduk bekerja di kegiatan formal sebesar 1,02% (dibandingkan Agustus 2020). Secara umum, upaya pengendalian pandemi telah berhasil menurunkan jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 menjadi sebesar 21,32 juta orang di Agustus 2021, lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Secara spasial, mayoritas wilayah di Indonesia melanjutkan pertumbuhan positif pada Triwulan III-2021. Pulau Jawa dan Sumatera sebagai kontributor perekonomian nasional masing-masing mampu tumbuh positif sebesar 3,03% (yoy) dan 3,78% (yoy). Pencapaian ini juga terjadi pada pulau Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Hanya pulau Bali dan Nusa Tenggara yang masih mengalami kontraksi sebesar -0,09% (yoy) yang diakibatkan belum pulihnya sektor pariwisata sebagai dampak pembatasan aktivitas masyarakat.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa untuk prospek ke depan, sejalan dengan konsistensi penurunan kasus harian Covid-19 yang terus terjadi, Pemerintah melakukan pelonggaran PPKM secara lebih luas namun tetap dalam pengawasan dan penerapan protokol Covid-19 secara disiplin. Kondisi yang kondusif ini memungkinkan permintaan bertumbuh dan perekonomian terus mengalami pemulihan. Hal ini diharapkan akan berdampak positif pada beberapa indikator utama yang menunjukkan prospek baik bagi ekonomi.

Lebih lanjut, peningkatan efektivitas pengendalian Covid-19 dan berlanjutnya berbagai program pemulihan ekonomi diperkirakan mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi. Dengan demikian, permintaan domestik pada sisa akhir tahun 2021 akan tetap menguat, seperti yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang terus membaik serta penjualan kendaraan bermotor yang diperkirakan tetap tumbuh. Sejalan dengan itu, aktivitas dunia usaha juga diperkirakan akan terus membaik, tercermin dari pertumbuhan PMTB yang cukup tinggi, bahkan level Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia pada Oktober 2021 telah menembus rekor tertinggi sejak April 2011 dengan berada di level ekspansif sebesar 57,2. Level PMI Indonesia menggambarkan kondisi aktivitas usaha yang kembali menggeliat di seluruh sektor manufaktur Indonesia. Level PMI Indonesia tersebut juga lebih tinggi dibanding negara-negara di ASEAN lainnya, seperti Malaysia (52,2), Vietnam (52,1), Thailand (50,9), dan Myanmar (43,3).

Prospek baik perekonomian Indonesia ke depan juga didukung oleh kerja sama internasional yang terus diupayakan oleh Pemerintah. Dalam serangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Italia, KTT COP26 di Glasgow-Skotlandia, serta kunjungan kerja ke Persatuan Emirat Arab, Pemerintah terus mendorong pemulihan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Berbagai kerjasama tersebut juga diyakini dapat memicu peningkatan investasi melalui berbagai skenario seperti Sovereign Wealth Fund INA, kerja sama energi terbarukan, ritel dan infrastruktur pelabuhan dan jalan tol, kerja sama kesehatan, serta teknologi digital.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement