IDXChannel - Jerman berhasil lolos dari ancaman resesi pada kuartal ketiga 2022 dengan pertumbuhan ekonomi yang tak terduga. Meskipun, negara tersebut masih menghadapi inflasi yang lebih tinggi karena lonjakan harga energi.
Kantor Statistik Federal Jerman mencatat produk domestik bruto yang menjadi indikator pertumbuhan ekonomi meningkat 0,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Angka tersebut lebih tinggi dari jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kontraksi 0,2%.
"Ekonomi Jerman ... terus bertahan meskipun kondisi ekonomi global yang sulit dengan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, rantai pasokan yang terganggu, kenaikan harga dan perang di Ukraina," kata kantor statistik federal dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2022).
Adapun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga didorong terutama oleh belanja konsumen swasta. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Jerman tumbuh tipis sebesar 0,1% secara kuartalan.
Tahun ke tahun, pertumbuhan ekonomi naik 1,2% pada kuartal ketiga dalam penyesuaian musiman, juga mengalahkan perkiraan analis pertumbuhan 0,8%.
"Ekonomi Jerman tetap berada di atas air. Atau dengan kata lain: Masih ada kehidupan di sana. Namun, beban untuk kuartal mendatang sangat besar," kata kepala ekonomi VP Bank Thomas Gitzel.
Dia menambahkan bahwa data kuartal ketiga hanya menunda datangnya resesi di Jerman dan zona euro. Perselisihan dengan Rusia telah menyebabkan harga energi melonjak, mendorong inflasi ke tingkat tertinggi dalam lebih dari 25 tahun pada September di 10,9%.
Sementara itu, ada kekhawatiran kekurangan pasokan gas potensial pada musim dingin ini. Tingkat inflasi Oktober akan diumumkan Jumat malam, dengan analis memperkirakan tidak ada perubahan.
Data menunjukkan indeks harga konsumen di North Rhine Westphalia, negara bagian terpadat di Jerman, melonjak menjadi 11% pada Oktober dibandingkan dengan 10,1% bulan sebelumnya. Negara bagian selatan Bavaria yang kaya juga mencatat inflasi 11% di bulan Oktober.
Lembaga ekonomi Ifo mengatakan bahwa jumlah perusahaan di Jerman yang merencanakan kenaikan harga agak berkurang pada Oktober, mengutip hasil surveinya, tetapi memperingatkan bahwa efek penuh dari inflasi belum mencapai konsumen.
Awal pekan ini, Ifo memperkirakan bahwa ekonomi Jerman akan berkontraksi sebesar 0,6% pada kuartal keempat. Dalam perkiraan terbaru, pemerintah memperkirakan pertumbuhan 1,4% tahun ini dan penurunan 0,4% tahun depan.
"Resesi sekarang kemungkinan akan melanda di musim dingin, tetapi mungkin tidak separah yang ditakuti pada awalnya," kata Jens-Oliver Niklasch dari bank LBBW.
Dia menilai kejutan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga merupakan hasil dari upaya mengurangi dampak pandemi dan langkah-langkah yang diterapkan selama musim panas lalu.
(FRI)