sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Emisi Karbon Listrik Tembus 40 Juta Metric Ton, Ini Sederet Dampaknya

Economics editor Suparjo Ramalan
18/10/2022 14:47 WIB
PT PLN (Persero) mencatat tingkat emisi karbon di sektor listrik mencapai 40 juta metric ton.
Emisi Karbon Listrik Tembus 40 Juta Metric Ton, Ini Sederet Dampaknya (Foto: MNC Media)
Emisi Karbon Listrik Tembus 40 Juta Metric Ton, Ini Sederet Dampaknya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) mencatat tingkat emisi karbon di sektor listrik mencapai 40 juta metric ton. Jumlah ini bakal terus meningkat hingga 2.900 juta metrik ton pada 2060. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi.

"Tingkat emisi di sektor listrik saat ini mencapai 40 million metric ton, kalau kita tak melakukan apapun untuk mengurangi itu, di tahun 2060 emisinya akan meningkat mencapai  2.900 million metric ton," ungkapnya saat sesi diskusi dalam gelaran SOE International Conference, Nusa Dua Bali, Selasa (18/10/2022).

Meski begitu, Darmawan memastikan pihaknya berkomitmen penuh melakukan transisi energi. Upaya tersebut dilakukan melalui sejumlah langkah strategis. 

"Jadi yang PLN lakukan adalah mengurangi efek gas rumah kaca dan PLN berkomitmen melakukannya. Ini bukan karena perjanjian kerja sama internasional, bukan juga karena kebijakan, tapi karena peduli," kata dia. 

Darmawan menyampaikan, PLN juga terus meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang terbukti mampu mengurangi emisi hingga 50 persen.

"Apakah ini cukup, tidak. Kami mendesain dengan menambah 20,9 GW kapasitas yang mana 51,6 persen tambahan pembangkit berasal dari EBT. Ini memang tantangan yang berat, tapi kami akan lakukan," lanjutnya.

Adapun PLN telah meluncurkan program carbon neutral pada 2060. Perseroan pun memetakan setiap potensi EBT, baik matahari, air, angin, hingga geothermal.

"Kami harus memastikan sumber energi terbarukan ini bisa menggantikan pembangkit yang lama," tuturnya. 

Darmawan menjelaskan, PLN tidak mampu menangani dampak perubahan iklim sendirian karena itu perlu kolaborasi dengan berbagai pihak. "Jadi ini bukan juga soal transisi energi saja, tapi bagaimana juga menciptakan lapangan pekerjaan, penciptaan nilai tambah, dan ratusan ribu masyarakat akan terlibat dalam hal ini," sambungnya.

Perusahaan juga mengalihkan penggunaan energi di sektor transportasi, dari BBM ke listrik. PLN, ucap Darmawan, memfasilitasi dan bekerja sama dengan para pelaku industri otomotif untuk bertahap beralih ke kendaraan listrik.

"Kami fasilitasi infrastruktur dari SPKLU dan home charging, lalu kerja sama juga dengan Grab. Kita coba perluas market yang ada kami juga memiliki aplikasi PLN mobile dan banyak kerja sama lainnya untuk memfasilitasi gaya hidup yang baru ini ke depannya. Begitu juga dengan Pertamina, IBC, dan BUMN lain kami saling mendukung dan berkolaborasi untuk masa transisi energi ini," terang Darmawan.

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement