Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah telah mendeteksi 15 kasus dugaan hepatitis misterius sejak 27 April 2022. Saat ini, kata Menkes, pemerintah tengah bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan negara lain yang terkena dampak untuk menentukan penyebab penyakit.
Menkes Budi dalam paparannya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya orangtua, agar memastikan kebersihan anak-anaknya. Rajin cuci tangan dan tidak makan sembarangan, serta tidak menggunakan alat makan bersamaan adalah upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
WHO sendiri menjelaskan bahwa prevalensi kasus hepatitis misterius banyak menyerang anak-anak berusia antara 1 bulan hingga 16 tahun, namun paling tinggi kasusnya pada anak usia di bawah 10 tahun,
Hingga saat ini hepatitis misterius belum diketahui penyebabnya. Namun, para ahli masih meyakini secara teori bahwa adenovirus diduga menjadi penyebabnya mengingat banyak pasien penyakit ini yang positif adenovirus.
(NDA)