IDXChannel - Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, di sektor energi pun memiliki keunggulan yang memiliki nilai tinggi dan manfaat. Salah satunya adalah Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth.
Logam yang disebutkan tersebut diakui jarang dimiliki oleh negara-negara lain. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Indonesia sebagai Ring of Fire dikaruniai sejumlah potensi mineral yang langka ini.
Beberapa manfaat LTJ yang lain adalah sebagai bahan penyempurnaan produk teknologi terutama di bagian lapisan layar sehingga dimanfaatkan untuk pembuatan neomagnet.
Mengutip dari okezone.com, Senin (15/8/2022), dosen kimia dari Universitas Airlangga mengungkapkan Logam Tanah Jarang (LTJ) ini memiliki nilai yang sangat tinggi.
“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitannya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meteorologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi dan semi konduktor. Sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina,” ujar Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Ganden Supriyanto.
Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laset dan lainnya. Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaran listrik pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.
Lantas, di mana saja daerah di Indonesia yang diperkirakan mengandung LTJ?
Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, LTJ tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bangka Belitung. Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, LTJ tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Untuk khusus di Pulau Bangka Belitung, jenis endapan LTJnya adalah LTJ tailing, hasil penambangan timah. Volume endapan tersebut mencapai lebih dari 16,6 miliar meter kubik.
Sedangkan pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, endapan LTJ yang ada adalah endapan LTJ laterit dengan volume masing-masing mencapai 1.928.640 ton dan 1.515.056 ton. (TYO/RIDHO)