sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Epidemiolog Minta Utamakan TKI untuk Karantina Terpusat, Ini Alasannya

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
20/12/2021 16:06 WIB
Sebaiknya pemerintah mengambil sikap terkait proses karantina Covid-19 yang menjadi polemik dan viral beberapa waktu terakhir.
Epidemiolog Minta Utamakan TKI untuk Karantina Terpusat, Ini Alasannya (FOTO:MNC Media)
Epidemiolog Minta Utamakan TKI untuk Karantina Terpusat, Ini Alasannya (FOTO:MNC Media)

Sebagaimana diketahui, Video berdurasi 2 menit 39 detik dari seorang ibu-ibu yang mengeluhkan banyak turis dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) terlantar menunggu karantina Wisma Atlet di Bandara Soekarno-Hatta sejak Minggu (19/12/2021) viral di media sosial. 

Ibu-ibu tersebut menceritakan kondisi antrian yang sangat panjang karena menunggu proses karantina di Wisma Atlet Jakarta yang cukup lama. Berikut ini ucapan ibu-ibu tersebut. 

"Assalamualaikum guys, ini pagi jam 4. Kita di Bandara Soekarno-Hatta mau antri karantina di Wisma Atlet, masya Allah dari Maghrib kemarin sampai subuh belum juga selesai. 

Masih ngantri panjang. Ini pemerintah benar-benar penyiksaan ini terhadap rakyatnya. Mau di hotel 1 orang nya Rp 19 juta, kalau 22 orang berapa duit? Ratusan juta. Mendingan kita menderita. 

Udah kayak pepes, orang tidur sambil berdiri. Inilah perlakuan pemerintah terhadap rakyat Indonesia. Ini sebagian besar TKW, yang turis kayak kita sebagian kecil. Dan kita punya hak untuk wisma atlet juga. 

Banyak calo-calo membujuk-bujuk kita supaya di Hotel ya Bu ya. Satu orang Rp 19 juta di hotel. Bener-bener ini mafianya luar biasa. 

Tolong diviralkan ya abang-abang, mpo2, kakak-kakak, adik-adik. Biar pemerintah melek deh, kasihan ini rakyat kita. Penyiksaan ini, ada yang sudah dari kemarin ternyata. Bener, tentaranya sendiri yang ngomong, ini dari kemaren Bu belum jadi sabar, sabar, sabar begitu. 

Dari kemaren pak? Bagaimana ceritanya sih. Berarti gak ada petugas dong, petugas nya dua melayani 4 ribu orang katanya, edan. 

Makanya kita disini beli Indomie yang harga Rp 4 ribu jadi Rp 40 ribu. Tadi saya beli Rp 30 ribu, disini tentara yang jual tadi. Tapi ada yang bilang beli Rp 40 ribu karena beli satu. Dah begitu antri air panasnya satu jam lebih, adik saya beli 3 dikasih Rp 30 ribu-an, kalau satu Rp 40 ribu-an. Tapi nyeduh nya lama nunggu dispenser nya panas. 

Sehari 4 ribu TKI yang datang, mungkin 10 persen nya turis seperti kita.

Tuh sampai pada teriak-teriak anak kecil, ini bukan karantina jadi sehat malah jadi sakit stress kayak ayam ini manusia diperlakukan kayak ayam.

(SANDY)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement