IDXChannel – Menteri BUMN Erick Thohir disebut tengah mempersiapkan dua langkah strategis untuk melanjutkan proyek Blast Furnace atau peleburan tanur tinggi yang sempat dihentikan pada 2019 lalu karena merugikan PT Krakatau Steel selaku pengelolanya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, pada Senin (14/2/2022), Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mencatat langkah strategis yang dilakukan Erick Thohir berupa menyelesaikan Blast Furnace dari aspek komersial dengan mencari partner atau mitra bisnis. Kedua melihat permasalahan proyek dari hukum.
"Ada dua hal dalam proyek Blast Furnace, pertama menyelesaikan dari sisi komersial yaitu mencari partner. Kedua adalah dalam kontek penegakan hukum," ujar Silmy.
Terkait mitra bisnis, Silmy mencatat ada sejumlah investor asing yang tertarik menanamkan sahamnya. Meski begitu, dia enggan menyebut asal investor yang dimaksud.
Sebelumnya ada investor asal China yang ditargetkan mengelola proyek tersebut. Malangnya upaya itu gagal lantaran harga baja dunia naik signifikan. Menurut Silmy, keberadaan investor baru akan membantu fasilitas hulu dan hilir (ironmaking and steelmaking) emiten dengan kode saham KRAS itu.