sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Bocorkan Rencana Panjang PLN hingga 2060

Economics editor Suparjo Ramalan
28/07/2021 15:48 WIB
PT PLN (Persero) telah menetapkan peta jalan atau roadmap untuk sektor energi dan kelistrikannya sampai 2060 mendatang.
Erick Thohir Bocorkan Rencana Panjang PLN hingga 2060 (FOTO: MNC Media)
Erick Thohir Bocorkan Rencana Panjang PLN hingga 2060 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) telah menetapkan peta jalan atau roadmap untuk sektor energi dan kelistrikannya sampai 2060 mendatang.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, peta jalan tersebut untuk mendorong realisasi energi baru dan terbarukan di dalam negeri (EBT) hingga 2060. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah sudah menetapkan target waktu pembangunan pembangkit energi baru terbarukan. 

"Kita ingin melakukan hal-hal yang ingin kita pastikan bagaimana kita membangun ekosistem daripada eco lifestyle, apakah kita premiere yang namanya listrik, dimana, listrik ini berdasarkan newnerbel energy yang kita terus lakukan transformasi sampai 2060," ujar Erick dalam gelaran Media Group News Summit Series: Indonesia Green Summit 2021, dikutip Rabu (28/7/2021).

Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW. 

Pemegang saham juga mendorong kerja sama antara PLN dengan independent power producer (IPP) perihal kerja sama kontrak power purchase agreement (PPA) untuk listrik energi baru dan terbarukan. 

"Yang tentu ada di PLN sendiri ya, kita harus meng-convert 21 gigawatt, lalu 15 tahun berikutnya itu kurang lebih hampir 29 gigawatt, ditambah IPP APP yang berpartner dengan swasta," kata dia. 

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan harus bertransformasi dan bekerja secara masif. Bila target tersebut berhasil direalisasikan, Erick optimis Indonesia akan jadi negara dengan nilai kompetitif yang tinggi. 

"Itu saya rasa kerjaan yang sangat masif dan disitupun dengan transformasi yang PLN juga, kita harus pastikan nilai kompetitif Indonesia sebagai negara produksi," ungkap dia. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement