IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong pengembangan minyak makan merah. Dia bahkan meminta perusahaan pelat merah untuk membangun pabrik pengolahan komoditas tersebut.
BUMN pun telah merampungkan pabrik minyak makan merah pertama di Langkat. Saat meninjau langsung pabrik minyak makan merah di Langkat, Sumatera Utara, Erick berharap kawasan tersebut menjadi percontohan bagi pabrik serupa yang dibangun di kawasan lainnya.
Menariknya, Erick Thohir menyebut pabrik tersebut bukan milik BUMN meskipun dibangun oleh perusahaan pelat merah. Menurutnya, pabrik minyak makan merah diserahkan kepada petani untuk dikelola.
“Pabrik minyak makan merah ini adalah yang dibuat pertama kali di Indonesia. Ini merupakan hasil kerja sama. Sehingga tidak dimiliki BUMN, melainkan milik para petani di Langkat di bawah payung koperasi. Ini yang kami dorong,” ungkap Erick melalui akun Instagramnya, dikutip Rabu (18/1/2023).
Pemerintah memang mendorong pengembangan dan pemanfaatan minyak makan merah. Tahun ini ditargetkan ada tiga pabrik pengolahan minyak makan merah, salah satunya di Sumatera Utara (Sumut).
Pemerintah juga memperluas pabrik minyak makan merah di daerah lainnya. Misalnya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sumatera (Riau, Jambi, dan Bengkulu). Pabrik tersebut dibangun oleh Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero).
Dalam proses produksi minyak, PTPN III menggandeng Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Adapun pembangunan pabrik minyak makan merah diperlukan sebagai respons tingginya kebutuhan minyak goreng di dalam negeri. Selain itu, minyak makan merah dapat memberikan nilai tambah bagi petani sawit.
(FRI)